Sabtu, 24 Oktober 2015

Pembelajaran Inovatif

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.   Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membentuk sebuah peradaban bangsa. Pendidikan akan melahirkan perubahan dan penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu pemegang tanggung jawab dari kemajuan dan keberhasilan pendidikan adalah seorang guru. Tugas seorang guru adalah mengajar,mendidik, membimbig dan melatih siswa dalam proses pembelajaran. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai mata pelajaran yang akan diajarkannya, tetapi juga harus menguasai dan mampu mengajarkan pengetahaun tersebut pada peserta didik. Maka dari itu, kemampuan utama yang harus dimiliki guru adalah dalam strategi pembelajaran.
            Agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan meningkat, guru dituntut memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan mengenai strategi-strategi pembelajaran di kelas yang mampu menciptakan proses pembelajaran aktif dan menyenangkan bagi siswa. Dengan terciptanya pembelajaran yang aktif dan menyenangkan diharapkan dapat menciptakan lingkungan kelas yang kondusif untuk belajar, sehingga kognitif siswa dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka usaha yang dapat dilakukan sebagai guru dan calon guru adalah dengan mempelajari strategi-strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, salah satu alternatif pembelajaran tersebut adalah pembelajaran Inovatif. Maka dari itu, makalah ini membahas mengenai “ Pendekatan Pembelajaran Inovatif ”.

Teori Belajar Kontruktivisme


Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran psikologi kognitif. Aliran ini telah memberikan kontribusi terhadap penggunaan unsur kognitif atau mental dalam proses belajar. Berbeda dengan pandangan aliran behavioristik yang memandang belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respon, aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukanlah sekedar stimulus dan respon yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Oleh karena itu, menurut aliran kognitif, belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan lain sebagainya (Baharuddin & Wahyuni, 2007: 88).