Perbedaan
Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif
Disusun Oleh :
Nama : M. Dammiri
Saputra
NIM : 06081281419028
Dosen Pembimbing : Dra. Nyimas Aisyah
Pendidikan
Matematika
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2014
Pembahasan
Desain dari sebuah penelitian
dimulai dengan pemilihan topik dan paradigma yang sesuai dengan ilmu sosial dan
ilmu tentang manusia. Paradigma tersebut membantu kita memahami dan mengajukan
asumsi tentang dunia sosial, bagaimana ilmu pengetahuan harus dilaksanakan, dan
apa yang menyumbang pada masalah, pemecahan dan kriteria “bukti” sah. Oleh
karena itu paradigma mencakup teori maupun metode. Meskipun paradigma sudah
dikembangkan, dibedakan menurut ilmu dan sering dipertentangkan, dua paradigma
dibahas secara luas dalam literatur: paradigma kualitatif dan kuantitatif.
A.
Pengertian
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Pengertian
Penelitian Kualitatif
·
Menurut
John W Creswell menyatakan definisi dari penelitian kualitatif adalah sebuah
proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia,
berdasarkan ciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan kata-kata,
melaporkan pandangan informan secara terperinci , dan disusun dalam sebuah
latar alamiah.
·
Pengertian
Penelitian Kualitatif menurut buku Jack R. Fraenkel, Norman E. Wallen dan Helen
H Hyun. Menyatakan, penelitian Kualitatif merupakan suatu penelitian yang
menyelidiki kualitas hubungan, kegiatan, situasi, atau alat-alat dalam
penelitian, sehingga dalam penekanan paling besarnya terjadi pada
holistik-deskriptif, dimana menjelaskan mengenai suatu rincian secara
terperinci yang terjadi pada kegiatan dan situasi tertentu daripada
membandingkan efek dari pengobatan tertentu (seperti dalam penelitian
eksperimen) ataupun menggambarkan sikap atau perilaku orang (seperti dalam
penelitian survei).
Berdasarkan
pengertian 2 penulis buku diatas. Dapat saya simpulkan bahwa penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang digunakan dalam penyelidikan kualitas
hubungan yang terjadi berdasarkan kegiatan, situasi yang menekankan pada
gambaran holistik-deskriptif secara terperinci yang disusun dalam sebuah latar
ilmiah.
Pengertian
Penelitian Kuantitatif
·
Menurut
John W Creswell, berdasarkan paradigma kuantitatif, ia menyatakan bahwa penelitian
kuantitatif adalah sebuah penyelidikan tentang masalah sosial atau masalah
manusia yang berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari
variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur statistik
untuk menentukan generalisasi prodiktif teori tersebut benar.
· Menurut
Fraenkel, Wallen dan Hyun pada bukunya “Design and Evaluate, Research in
Education”, penelitian Kuantitatif merupakan suatu penelitian yang menggunakan
metode yang melibatkan pembelajaran, sikap, ide-ide yang ada atau seberapa
akurat yang sedang dikembangkan. jalan penelitian kuantitatif termasuk
perbandingan antara metode alternatif mengajar (seperti dalam penelitian
eksperimental); memeriksa penelitian antara variabel (seperti dalam hubungan
korelasional); membandingkan kelompok individu dalam hal perbedaan pada
variabel tertentu yang ada (seperti dalam penelitian komparatif kausal); atau
survei berbagai kelompok profesional pendidikan, seperti guru, administrator,
dan konselor (seperti dalam penelitian survei).
Dilihat
dari pendapatkan seorang penulis buku terkemuka di dunia penelitian pendidikan
di atas yang menjelaskan definisi dari suatu pengertian Penelitian kuantitatif.
Maka, saya dapat membuat kesimpulan bahwa Penelitian Kuantitatif adalah suatu
penelitian yang didasari oleh teori dan metode dimana teori dalam penelitian
yang dimaksud ialah terdiri atas variabel-variabel yang diukur dengan angka,
dan di analisa dengan prosedur statistik dalam menentukan generalisasi yang
benar. Sedangkan metode yang dimaksudkan dalam penelitian kuantitatif ialah melibatkan
pembelajaran, sikap, ide-ide yang ada atau seberapa akurat yang sedang
dikembangkan. Intinya, Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang
melibatkan angka dalam penganalisaannya dan menggunakan variabel tertentu dalam
melakukan survei penelitian.
B. Kerangka Penelitian
1. Paradigma Penelitian
1.1.
Dua
Paradigma
Paradigma penelitian kualitatif
dinyatakan sebagai paradigma tradisional, protisivist, eksperimental, dan
empirisitist. Paradigma Penelitian Kuantitaif berasal dari tradisi empirisist
yang dikembangkan oleh para ahli seperti comte, Mill, Durkheim, Newton, dan
Locke. Disamping itu, paradigma penelitian kuantitatif juga menyatakan
pendekatan kontruktif atau naturalistis.
1.2.
Asumsi
Paradigma
Perhatikan tabel Asumsi Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif berikut
Asumsi
|
Pertanyaan
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
Asumsi
Ontologi
|
Apakah
sifat dari Realita?
|
Realita
adalah obyektif dan tunggal, terpisah dari penelitian
|
Realita
adalah subyektif dan banyak/ganda berdasarkan sudut pandang partisipan dalam
suatu penelitian
|
Asumsi
Epistemologi
|
Apakah
Hubungan penelitian dan yang diteliti
|
Penelitian
Endependen dari yang diteliti
|
Penelitian
berinteraksi dengan yang diteliti
|
Asumsi
Asiologi
|
Apakah
peran nilai?
|
Bebas
nilai dan tidak bias
|
Sarat
nilai dan bias
|
Asumsi
Retorik
|
Apakah
bahasa penelitian
|
·
Formal
berdasarkan seperangkat definisi
·
Nada
imfersonal menggunakan kata-kata istilah-istilah kuantitatif yang telah baku
|
·
Tidak
formal
·
Keputusan-keputusan
berlangsung terus menerus menggunakan kata-kata istilah-istilah kualitatif
yang telah baku
|
Asumsi
Metodologi
|
Apakah
proses penelitian?
|
·
Proses
deduktif
·
sebab-akibat
·
Desain
yang statis, kategori-kategori yang telah dikelompokkan sesuai dengan
penelitian
·
Bebas
Konteks
·
Generalisasi
menuntun ke prediksi, penjelasan dan pemahaman.
·
Akurat
dan terandalkan
|
·
Proses
induktif
·
Faktor-faktor
yang pembentukkannya berlangsung timbal balik dan berkelanjutan
·
Desain
dan kategori-kategori yang muncul dan diidentifikasikan selama proses penelitian
·
Terikat
dengan konteks
·
Pola-pola,
teori-teori melalui kesahihan.
|
Dikembangkan
untuk
|
|
Dan
terandalan (validitas dan reliabilitas)
|
Pemahaman
Akurat dan terandalkan melalui verifikasi/pembuktian
|
Sumber
: Buku Reseach Design ● John W Creswell
1.3.
Kriteria
Pemilihan
Timbul pertanyaan yang ada pada
benak anda tentunya bagaimana peneliti harus menentukan paradigma kualitatif
atau kuantitatif. Untuk informasi yang lebih lengkap pada buku Reseach Design
karangan John W Creswell ini menyajikan tabel 1.2 yang merupakan suatu
pandangan luas ke dalam suatu penelitian, suatu pandangan yang mendukung asumsi
ontologis, epistemologis, aksiologis, dan metodologis kualitatif dan
kuantitatif.
Perhatikan tabel 1.2
Alasan-alasan memilih paradigma berikut :
Kriteria
|
Paradigma
Kuantitatif
|
Paradigma
Kualitatif
|
Pandangan
Peneliti
|
Peneliti
cocok dengan asumsi-asumsi ontologi, epistemologi, axiologi, retorik, dan
metodologi paradigma kuantitatif
|
Peneliti
cocok dengan asumsi-asumsi ontologi, epistemologi, axiologi, retorik, dan
metodologi paradigma kualitatif
|
Latihan
dan pengalaman peneliti
|
Keahlian
penulisan teknis; keahlian komputer; penguasaan kepustakaan
|
Keahlian
penulisan essay; keahlian analisa komputer; pengusaan kepustakaan
|
Sisi
Psikologis Peneliti
|
Kecocokan
dengan aturan-aturan dan panduan-panduan untuk melakukan penelitian;
toleransi yang rendah terhadap ketidakpastian dan waktu yang singkat
|
Senang
tanpa peraturan dan prosedur yang khusus melakukan penelitian; toleransi
keracuan yang tinggi; waktu untuk menelitian yang lama.
|
Sifat
masalah
|
Pernah
diteliti oleh peneliti lain sehingga banyak acuan kepustakaan, variabel
diketahui, teori-teori tersedia
|
Penelitian
pendalam, variabel tidak diketahui, konteks paling penting, mungkin kurang
dasar teori untuk penelitian
|
Pembaca
Penelitian
|
Individu-individu
yang terbiasa dengan atau mendukung penelitian kualitatif
|
Individu
yan terbiasa dengan atau penelitian kuantitatif
|
C.
Format
Penyusunan Bagian-Bagian
Format untuk penelitian
kuantitatif menyesuaikan dengan standar-standar yang dengan mudah ditemukan
dalam artikel jurnal dan studi penelitian.
Format Kuantitatif
Pengantar
Konteks (Pernyataan Masalah)
Tujuan Penelitian
Pertanyaan, Tujuan atau Hipotesa
Penelitian
Sudut
pandang teoristis
Definisi
istilah-istilah
Batas-batas
penelitian
Signifikasi
penelitian
Tinjauan
Pustaka
Metode
Desain
Penelitian
Contoh,
Populasi dan Subyek
Peralatan
dan bahan
Variabel
dalam penelitian
Analisa
Data
Lampiran:
Instrumen
Sedangkan Format dalam desain
kualitatif lebih bebas dari format dalam desain kuantitatif. Penelitian
kualitatif mempunyai format dengan paradigma yang sesuai dengan asumsi
paradigma kualitatif yang relatif baru dalam bidang penelitian ilmu sosial dan
ilmu tentang manusia, idealnya harus menyampaikan suatu pemikiran yang kuat
untuk pemilihan desain kualitatif.
Format Kualitatif
Pengantar
Pernyataan
Masalah
Tujuan
Penelitian
Pertanyaan
dan Sub-sub pertanyaan menyeluruh
Definisi
Batas-batas
Signifikansi
penelitian
Prosedur
Asumsi
dan Dasar Alasan Desain Kualitatif
Jenis
Desain yang digunakan
Peranan
peneliti
Prosedur
pengumpulan data
Prosedur
analisis data
Metode-metode
pembuktian
Hasil
penelitian dan hubungannya dengan teori dan pustaka
Lampiran
Sumber
: Buku Reseach Design ● John W Creswell
Meskipun format yang disajikan
oleh setiap cara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif terlihat
sama. Namun, Model yang telah disajikan oleh sumber masih menekankan pada topik
pengantar, seperti definisi, batas-batas dan juga informasi tentang asumsi dan
desain khusus yang digunakan dalam penelitian.
D. Pernyataan Maksud Kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pernyataan Maksud Kualitatif.
Seluruh ciri dasar dan
pernyataan maksud penelitian kualitatif adalah pernyataan tersebut secara tidak
langsung menyatakan atau mengungkapkan asumsi-asumsi paradigma
kualitatif(Firestone,1987) dan metodologi desain yang terus berubah berdasarkan
pada pengalaman individu dalam latar alamiah (Merriam,1988). Berdasarkan
pertimbangan yang didapatkan diatas maka tebentuklah beberapa ciri desain dasar
penulisan pernyataan ini :
·
Gunakan
kata-kata seperti maksud, tujuan dan sasaran untuk menarik perhatian ke
pernyataan tujuan sebagai suatu pikiran inti yang menentukan dalam suatu
peneitian.
·
Gunakan
kata-kata yang menyampaikan desain yang terus berkembang karena model induktif
proses penelitian dalam desain kualitatif
·
Hilangkan
kata-kata dalam pernyataan tujuan yang menyimpulkan suatu orientasi arah ke
penelitian (misalnya, berhasil, informatif bermanfaat).
·
Sebutkan
dengan jelas konsep atau ide inti yang akan diteliti atau dipahami dalam
penelitian.
·
Memberikan
definisi umum konsep atau ide inti. Sesuai dengan retorika penelitian
kualitatif, definisi yang diberikan tidaklah kaku dan tetap, tetapi bersifat
sementara dan berkembang selama penelitian berdasarkan informasi dan informan.
·
Masukkan
kata-kata yang menunjukkan metode investigasi yang akan digunakan dalam
pengumpulan data, analisis dan proses penelitian (misalnya, Studi etnografis,
studi grounded theory, studi kasus, studi fenomenologi) Sebutkan
unit analisa (misalnya individu, kelompok, budaya) atau lokasi penelitian
(Misalnya kelas, organisasi, program, pristiwa) untuk penelitian tersebut.
2. Pernyataan Maksud Kuantitatif.
Pernyataan tujuan kuantitatif
sangat berbeda dari contoh-contoh kualitatif yang baru disajikan diatas dalam
hal asumsi paradigma retoris dan asumsi paradigma metodologis. Untuk dapat
memahami dengan cara yang tepat dalam menuliskan tujuan kuantitatif, yang
pertama yang harus dipahami adalah variabel-variabelnya.
Variabel dalam kuantitatif
dibedakan menjadi 2 ciri : Urutan Temporal dan pengukuran. Maksud dari urutan
temporal adalah terdapatnya suatu variabel lain yang akan mempengaruhi atau
“menghasilkan” variabel lain berdasarkan waktu. Pengurutan berdasarkan waktu
inilah menarik garis besar penjelasn isaac dan michael (1981) tentang 3 jenis
variabel dan penelitian
a.
Variabel
bebas
Seperti sebab, pengaruh, atau
hasil pengaruh.
b.
Variabel
terikat
Hasil dari pengaruh variabel
bebas.
c.
Variabel
intervensi
Merupakan variabel yang
biasanya disebut sebagai variabel pengganggu karena terletak diantara variabel
terikat dengan variabel bebas. Variabelnya berupa variabel demografis seperti
jenis kelamin, umur, pendapatan, dan ukuran kelas.
Desain dari pernyataan tujuan
kuantitatif dimulai dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang diajukan
untuk penelitian (bebas,terikat, intervensi). Akhirnya, akan menghasilkan suatu
hubungan variabel ke variabel lainnya untuk membandingkan sample atau kelompok
kelompok (seperti dalam percobaan).
Bagian
penting dalam tujuan penelitian kuantitatif :
·
Gunakan
kata seperti maksud, tujuan, atau sasaran untuk memulai bagian tersebut.
Kata-kata ini sesuai dalam pendekatan kuantitatif yang berguna memisahkan
pernyataan tujuan dari bagian-bagian lain proses penelitian.
·
Perkenalkan
teori, model, atau kerangka konseptual yang akan diuji dalam penelitian
·
Sebutkan
jenis metode penyelidikan yang digunakan dalam dalam penelitian.
·
Sebutkan
apakah variabel bebas dan terikat akan dihubungkan atau apakah dua kelompok
atau lebih akan dibandingkan dengan variabel terikat.
·
Sebagai
prinsip umum, urutkan variabel dalam kalimat yang berhubungan atau kalimat
perbandingan mulai dari variabel bebas menuju variabel terikat.
·
Melihat
unit analisa dalam penelitian.
·
Memberikan
definisi umum untuk setiap variabel penting dalam penelitian dan gunakan
definisi yang sudah ditentukan.
Sumber
: Buku Reseach Design ● John W. Creswell
E.
Perbedaan
Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif menurut Sugiyono
Tabel Karakteristik Metode
Kuantitatif dan Kualitatif
No.
|
Metode
Kuantitatif
|
Metode
Kualitatif
|
1.
|
A. Desain
a.
Spesifik,
jelas, rinci
b.
Ditentukan
secara mantap sejak awal
c.
Menjadi
pegangan langkah demi langkah
|
A. Desain
a.
Umum
b.
Fleksibel
c.
Berkembang,
dan muncul dalam proses penelitian
|
2.
|
B. Tujuan
a.
Menunjukkan
hubungan antar variabel
b.
Menguji
teori
c.
Mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
|
B. Tujuan
a.
Menemukkan
pola hubungan yang bersifat interaktif
b.
Menemukan
teori
c.
Menggambarkan
realitas yang kompleks
d.
Memperoleh
pemahaman makna
|
3.
|
C. Teknik
Pengumpulan Data
a.
Kuesioner
b.
Observasi
dan wawancara terstruktur
|
C. Teknik Pengumpulan Data
a.
Participant observation
b.
In depth interview
c.
Dokumentasi
d.
Tringulasi
|
4.
|
D. Instrumen
Penelitian
a.
Test,
Angket, wawancara terstruktur
b.
Instrumen
yang telah terstandar
|
D. Instrumen Penelitian
a.
Penelitian
sebagai instrumen (human instrumen).
b.
Buku
catatan, tape recorder, camera, handycam dan lain-lain.
|
5.
|
E. Data
a.
Kuantitatif
b.
Hasil
Pengukuran variabel yang dioperasikan dengan menggunakan instrumen
|
E. Data
a.
Deskriptif
kualitatif
b.
Dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan
lain-lain.
|
6.
|
F. Sampel
a.
Besar
b.
Representatif
c.
Sedapat
mungkin random
d.
Ditentukan
sejak awal
|
F. Sampel
a.
Kecil
b.
Tidak
representatif
c.
Purposive, Snowball
d.
Berkembang
selama masa proses penelitian
|
7.
|
G. Analisis
a.
Setelah
selesai pengumpulan data
b.
Deduktif
c.
Menggunakan
statistik untuk menguji hipotesis
|
G. Analisis
a.
Terus
menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b.
Induktif
c.
Mencari
pola, model, thema, teori
|
8.
|
H. Hubungan
dengan Responden
a.
Dibuat
berjarak bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
b.
Kedudukan
peneliti leibih tinggi dari responden
c.
Jangka
pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
|
H. Hubungan dengan Responden
a.
Empati,
akrap supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
b.
Kedudukan
sama bahkan sebagai guru, konsultan
c.
Jangka
lama, sampai data jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori.
|
9.
|
I. Usulan
Desain
a.
Luas
dan rinci
b.
Literatur
yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti
c.
Prosedur
yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
d.
Masalah
dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e.
Hipotesis
dirumuskan dengan jelas
f.
Dituliskan
secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
|
I. Usulan Desain
a.
Singkat,
umum bersifat sementara
b.
Literatur
yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama.
c.
Prosedur
bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik.
d.
Masalah
bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan.
e.
Tidak
dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
f.
Fokus
penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
|
10.
|
J. Kapan Penelitian
dianggap selesai?
Setelah semua
kegiatan yang direncanakan dapat
diselesaikan.
|
J. Kapan Penelitian dianggap
selesai?
Setelah tidak
ada data yang dianggap baru/jenuh
|
11.
|
K. Kepercayaan
terhadap hasil penelitian
Setelah
validitas dan realiabilitas instrumen
|
K. Kepercayaan terhadap hasil
penelitian
Pengujian
kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian
|
Tabel Perbedaan Aksioma Antara
Metode Kualitatif dan Kuantitatif
Aksioma
Dasar
|
Metode
Kuantitatif
|
Metode
Kualitatif
|
|||||||||||
Sifat
Realitas
|
Dapat
diklasifikasi, konkrit, teramati, terukur
|
Ganda,
holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
|
|||||||||||
Hubungan
penelitian dengan yang diteliti
|
Independen,
supaya terbangun obyektivitas
|
Interaktif
dengan sumber data supaya memperoleh makna
|
|||||||||||
Hubungan
Variabel
|
Sebab-akibat
(kausal)
|
Timbal
balik/ interaktif
|
|||||||||||
Kemungkinan
generalisasi
|
Cenderung
membuat generalisasi
|
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan
konteks dan waktu)
|
|||||||||||
Peranan
nilai
|
Cenderung
bebas nilai
|
Terikat
nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data
|
Sumber:
Buku Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D ● Prof. Dr. Sugiyono
G. Perbedaan Penelitian Kualitatif
dan Penelitian Kuantitatif menurut Fraenkel, Wallen, dan Hyun
Tabel Perbedaan Penelitian
Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif
Metode
Kuantitatif
|
Metode
Kualitatif
|
Cenderung untuk menyatakan hipotesis
di awal.
|
Cenderung
hipotesis yang muncul sebagai studi berkembang.
|
Cenderunng untuk menyatakan definisi
di awal.
|
Cenderung
untuk menyatakan definisi
dalam konteks atau sebagai kajian yang berlangsung.
|
Data
diubah menjadi nilai numerik.
|
Cenderung
dalam deskripsi narasi.
|
Banyak
menekankan untuk menilai dan meningkatkan kesempurnaan skor yang diperoleh dari
instrumen.
|
Cenderung
untuk mengasumsikan bahwa kesempurnaan kesimpulan adalah tepat.
|
Penilaian
validitas melalui berbagai prosedur dengan ketergantungan pada indeks
statistik.
|
Penilaian
validitas melalui sumber lintas pengecekan informasi (triangulasi).
|
Cenderung
untuk menggunakan
teknik random untuk memperoleh sampel yang tepat.
|
Menekankan
informasi ekspert untuk mendapatkan sampel purposif
|
Cenderung
untuk menggambarkan prosedur secara tepat
|
Cenderung
dengan prosedur
deskriptif / naratif
|
Desain cenderung
untuk pengontrolan variabel asing
|
Menekankan
untuk analisis
logis untuk pengotrolan atau menghitung variabel asing
|
Cenderung untuk mendesain pengontrolan khusus untuk
menjaga kebiasan dalam prosedur
|
Percaya
pada peneliti untuk menangani prosedur bias.
|
Cenderung rangkuman statistik dalam hasil
|
Cendenrung
ringkasan narasi dari hasil.
|
Cenderung
menguraikan fenomena kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
|
Cenderung
untuk deskripsi holistik fenomena yang kompleks.
|
Sumber
: Buku How to Design and Evaluate Research in Education ● Fraenkel, Wallen,
Hyun.
Tabel Perbedaan Asumsi Filosofi
dari Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Asumsi
dari Penelitian Kuantitatif
|
Asumsi
dari Penelitian Kualitatif
|
Ada
sebuah kenyataan "di luar sana," bebas dari kita, menunggu untuk diketahui.
Tugas ilmu adalah untuk menemukan sifat
realitas dan bagaimana cara kerjanya.
|
Individu
yang terlibat dalam situasi penelitian konstruk realitas; dengan demikian,
realitas ada dalam bentuk beberapa jiwa konstruksi.
|
investigasi
penelitian berpotensi dapat mengakibatkan
pernyataan
akurat tentang cara dunia sebenarnya.
|
investigasi
penelitian menghasilkan visi alternatif dunia seperti apa.
|
Hal
ini dimungkinkan bagi peneliti untuk menhapus dirinya sendiri atau untuk
berdiri terpisah-dari yang sedang diteliti.
|
Tidak
mungkin bagi peneliti untuk berdiri terpisah dari individu yang sedang
mengkaji.
|
Fakta
berdiri bebas yang mengetahui dan dapat dikenal
dengan cara tidak terdistorsi.
|
Nilai adalah bagian integral dari proses penelitian
|
Fakta dan nilai berbeda antara satu dengan yang lain
|
Fakta
dan nilai-nilai yang saling terkait.
|
Desain
yang tepat dari investigasi penelitian akan menyebabkan kesimpulan yang akurat
tentang kealamiahan dunia.
|
Ambiguitas
awal yang terjadi dalam sebuah penelitian yang diinginkan.
|
Sumber
: Buku How to Design and Evaluate Research in Education ● Fraenkel, Wallen,
Hyun.
H. Kesimpulan
Penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang digunakan dalam penyelidikan kualitas
hubungan yang terjadi berdasarkan kegiatan, situasi yang menekankan pada
gambaran holistik-deskriptif secara terperinci yang disusun dalam sebuah latar
ilmiah
Penelitian
Kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh teori dan metode dimana
teori dalam penelitian yang dimaksud ialah terdiri atas variabel-variabel yang
diukur dengan angka, dan di analisa dengan prosedur statistik dalam menentukan
generalisasi yang benar. Sedangkan metode yang dimaksudkan dalam penelitian
kuantitatif ialah melibatkan pembelajaran, sikap, ide-ide yang ada atau
seberapa akurat yang sedang dikembangkan. Intinya, Penelitian Kuantitatif
adalah suatu penelitian yang melibatkan angka dalam penganalisaannya dan
menggunakan variabel tertentu dalam melakukan survei penelitian.
Daftar Pustaka
John
W. Creswell. (2003). Research Design
Qualitative & Quantitative Approaches. Jakarta Selatan: KIK Press
Jack
R. Fraenkel, Norman E. Wallen, Helen H. Hyun. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education eight edition. New
York: McGraw-Hill.
Sugiyono.
(2011). Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar